Wahai Ibu


Aku, memanggil perempuan separuh baya itu dengan panggilan 'ibu'. Ia ibu yang mengasuhku sedari aku kecil hingga mendewasa kini. Masih teringat jelas beberapa tahun yang lalu dokter berpesan padaku bahwa 'Jaga Ibu, jangan sampai kecapekan atau banyak pikiran'. 
Kalimat itu menusuk hati rasanya ketika dibaliknya menyimpan makna bahwa ibu dinyatakan terkena penyakit 'Jantung Koroner'. Suatu peristiwa pahit yang terjadi tahun lalu memang meninggalkan kisah pilu di hatiku terlebih ibu, entah dengan apa akan kusembuhkan luka itu. Yang pasti satu doa yang tertututur agar semoga ibu  sehat dan sehat. 
Qodarulloh wa maa sya'a fa'al, inilah takdir Alloh yang harus dijalani, disyukuri :) demi hatiku terlebih hati ibu. Inilah cara indah Alloh menempa hatiku, agar mendewasa ketika nanti badai ujian lebih membesar.

Wahai Ibu, yang pada rahimmu aku dititipkan yang dengan cintamu aku dibesarkan ingin kuhadiahkan kebahagiaan untukmu ibu...untukmu ibu..untukmu ibu...semoga Alloh mudahkan aamiin....ana uhibbuki fillah ya ummi, barokillahufiyk..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa dengan Para Wakil Rakyat Kita?

Married is not a race