Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

Ada Apa dengan Para Wakil Rakyat Kita?

Kabar tentang para pembawa aspirasi rakyat membuat kita tercengang baru-baru ini. Ya, dua anggota dewan yaitu Gayus Lumbun dan Ruhut Sitompul bersitegang dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) untuk kasus Bank Century. Sebuah adu mulut yang tak pantas dilontarkan oleh para elite politik, tak ada yang mengalah dari dua dewan dari partai yang selama ini kerap berseteru yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Partai Demokrat. Disaksikan oleh jutaan rakyat Indonesia dari layar televisi tidak membuat para dewan menghentikan “ocehan” mereka. Dari umpatan “suara setan” dari Gayus hingga berbalas “bangsat” dari si Poltak dari Medan itu. Walau kasus ini sedang diproses oleh Badan Kehormatan DPR tapi kasus ini membuat berdecak kagum pada kita semua, ternyata inilah pendidikan politik para elite untuk rakyat yaitu bertengkar dan berumpat kasar. Inikah gambaran nyata para pemangku kekuasaan negeri ini? Ada cerita lain lagi dari para wakil rakyat ini yaitu cerita lucu di para dewan yang duduk di

Buku Harian BAIM: Suplemen Tontonan Sehat Untuk Anak

Kemarin sore tepatnya hari Kamis (07/01/2009) secara tidak sengaja ikut menonton sinetron anak di stasiun televisi SCTV, sambil menemani keponakan yang sudah punya ketertarikan hati pada sinetron ini. Saya mencoba mencari keistimewaan dari sinetron ini dengan ikut nimbrung duduk di depan TV bersama keponakan. Cerita si Baim disaat episode yang saya tonton adalah tentang si Baim yang sedang mencari surga yang diceritakan si bunda, yang diperankan oleh Inneke Koesherawati. Ada cerita lucu dan menggelitik hati saya disini, karena akhirnya Baim mengajak dua temannya yaitu Izam dan Abel mencari surga itu. Mereka bertiga bersepeda menyusuri jalan mencari surga itu hingga malam hari. Saya dan keponakan menjadi tertawa dibuatnya. Sungguh tergambar jelas sinetron ini menampilkan pikiran polos anak. Saya jadi bergumam,” ada yang beda dengan sinetron ini” karena menampilkan karakter asli anak-anak. Sinetron yang tidak sekedar menghibur bagi anak-anak tapi juga untuk orang dewasa dan sinetron ini

DMW : Si Melek Media

Televisi adalah media yang paling dekat dengan semua kalangan, dari tua, muda, anak-anak atau pekerja, pelajar dan ibu rumah tangga. Televisi sekarang menyajikan banyak acara untuk menghibur penontonnya dari acara sinetron, reality show,berita hingga acara musik. Banyak acara yang ada itu juga membuat stasiun TV kadang lalai akan acaranya, kadang mereka melakukan pelanggaran penyiaran misalnya dalam segi etika. Terus apa hubungannya DMW dengan pelanggaran siaran televisi? Maksudnya dengan melek media apa? Itu pasti menjadi pertanyaan bagi yang pertama mendengar nama DMW. Ya, DMW adalah sebuah lembaga kecil yang ingin mengajak kita semua mahasiswa untuk lebih peduli pada tontonan Televisi. DMW singkatan dari Diponegoro Media Watch, sebuah Badan Semi Otonom (BSO) dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi Fisip UNDIP. DMW hadir sebagai sebuah lembaga yang kegiatannya memantau media misalnya tentang konten sinetron dan tayangan iklan. Bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Dae